Aplikasi teknologi 3D printing memiliki kontribusi yang besar dalam dunia kesehatan. Salah satu implementasi printer ini adalah mencetak hasil pencitraan medis. Hasil rekam medis dari mesin MRI, USG, dan CT Scan dapat dicetak menggunakan printer 3D untuk kemudian ditindaklanjuti untuk menangani pasien. Peran teknologi percetakan 3D dalam dunia kesehatan contohnya sebagai berikut.
1. Bioprinting
Bioprinting ialah implementasi cetak 3D untuk membuat biomaterial seperti sel dan organ dengan jaringan yang mirip dengan organ aslinya. Teknologi ini menggunakan material bionik untuk menghasilkan struktur jaringan dari sejumlah lapisan.
Ada tiga tahap dalam proses bioprinting yaitu pre-bioprinting, bioprinting dan post-bioprinting. Proses pre-bioprinting merupakan pembuatan desain dari organ atau jaringan yang akan dicetak menggunakan CT-Scan dan MRI. Selanjutnya yaitu proses bioprinting, yaitu mengisikan bioink ke dalam catridge printer dan dideposisi berdasarkan mode digital. Terakhir yaitu post-bioprinting, stimulasi kimia dan mekanik dari bagian-bagian yang akan dicetak sehingga menghasilkan struktur jaringan atau organ yang stabil.
Meskipun gambar 2D sudah cukup memberikan peranan, tetapi visualisasi 3D memberikan gambaran lebih nyata terhadap organ tubuh manusia. Hasil cetak 3D lebih terlihat realistis dan menyerupai aslinya. Sehingga operasi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan akurat.
Salah satu laboratorium riset yang telah melakukan percobaan ialah Organovo. Laboratorium riset ini melakukan penelitian dengan hati dan jaringan intestinal untuk menghasilkan obat yang tepat bagi penyakit terkait pada Mei 2018.
2. Pembuatan Replika Organ
Aplikasi 3D printing dapat dimanfaatkan dalam pembuatan replika organ tubuh manusia untuk mempermudah operasi atau pembedahan. Teknik ini telah terbukti mempercepat pembedahan dan menekan risiko kesalahan dalam proses pembedahan. Prosedur operasi yang dapat dilakukan mulai dari operasi wajah hingga operasi tulang belakang. Tak hanya organ tubuh manusia, replika organ tubuh hewan juga dapat dihasilkan dari print 3D.
Printer 3D dapat menghasilkan replika organ tubuh sebagai bahan percobaan dan latihan sebelum melakukan operasi yang rumit. Teknik ini dapat menekan terjadinya kesalahan, mempercepat prosedur operasi, dan menurunkan kemungkinan trauma pada pasien. Operasi yang telah berhasil dilakukan dengan teknik ini meliputi operasi wajah hingga operasi transplantasi.
3. Menghasilkan Peralatan Bedah
Pembuatan peralatan bedah yang lebih steril dapat dilakukan menggunakan teknologi cetak 3D. Instrumen operasi yang dapat dihasilkan meliputi forcep, ganggang pisau bedah, dan hemostat.
Presisi dan ukuran yang dihasilkan hampir serupa dengan instrumen aslinya. Instrumen ini dapat membantu mencegah kerusakan jaringan pada operasi yang melibatkan jaringan kecil.
Mesin printer 3D dapat menghasilkan peralatan medis berbahan plastik dengan harga yang lebih murah dibandingkan harus membeli dari supplier. Tenaga medis pun tidak perlu menunggu lama pengiriman dari luar.
4. Pembuatan Lengan dan Kaki Palsu
Tangan dan kaki palsu sangat diperlukan bagi pasien korban kecelakaan, penyakit yang mengharuskan amputasi ataupun korban perang di negara-negara yang berkonflik. Harga produk prostetik umumnya sangat mahal dan hanya mampu dibeli oleh orang-orang tertentu. Adanya print 3D mampu membantu mereka yang membutuhkan dengan harga relatif lebih murah.
Selain itu, pembuatan kaki atau bagian tubuh palsu secara manual untuk pasien yang diamputasi biasanya memakan waktu selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Namun, menggunakan mesin cetak 3D, proses ini bisa dilakukan lebih cepat. Produk prostetik dapat dihasilkan dengan cepat dan biaya yang lebih murah.
Desain produk juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pasien. 3D print memudahkan pembuatan produk prostetik dengan desain, bentuk, warna, dan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.
Sisi ekonomis dari penggunaan produk prostetik dari 3d print terutama jika digunakan pada anak-anak, karena tubuh mereka cepat berkembang dan prostetik yang mereka gunakan harus segera diganti menyesuaikan dengan postur tubuh mereka.
5. Produksi Tablet Obat
Printer 3D dapat dimanfaatkan untuk membuat tablet sesuai dengan komposisi yang diresepkan dokter. Dengan cara ini, biaya pembuatan obat bisa ditekan karena pihak rumah sakit dapat memproduksi obat-obatan sendiri. Seperti yang dilakukan oleh tim dokter dari University of Central Lancashire (UCLan) di Preston, Inggris.
Tak hanya itu, stok persediaan obat pun lebih stabil serta tidak ada lagi stok kedaluarsa yang menyebabkan kerugian anggaran belanja obat. Inovasi ini dicetuskan oleh Dr Mohamed Albed Alhnan dari School of Pharmacy and Biomedical Sciences. Bersama rekannya, ia juga berhasil menemukan bahan filamen pengganti untuk membungkus obat yang memiliki berat dan dosis sama seperti buatan pabrik.
6. Pembuatan Gigi Palsu
Printer 3D dapat dimanfaatkan untuk membuat implan gigi atau gigi palsu. Cara ini telah diterapkan di Singapura untuk menghasilkan gigi palsu dengan akurasi tinggi menyerupai gigi asli.
Umumnya, sebelum mencetak gigi palsu, dokter harus membuat citra gigi melalui CT scan atau X-Ray. Selanjutnya dokter gigi akan memastikan setiap gigi berada di tempatnya berdasarkan panduan ahli di laboratorium sebelum gigi palsu tersebut dibuat. Namun, pembuatan panduan memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu sehingga pasien harus sabar menunggu.
Kini, dengan teknologi 3D printing, pembuatan panduan bisa dilakukan dengan lebih cepat dan akurat hanya dalam hitungan jam. Proses juga dapat dilakukan di ruang praktik, sambil membahas pengobatan lebih lanjut kepada pasien. Setelah dicetak, implan diproses untuk modifikasi permukaan dan disinfektifikasi melalui sistem plasma.
Aplikasi teknologi 3D printing ternyata tidak terbatas pada bidang seni dan industri manufaktur saja, melainkan juga pada dunia kesehatan. Masih tak terhitung lagi kegunaan printing 3D dalam dunia kesehatan untuk menyelamatkan hidup pasien. Dengan bantuan printer tiga dimensi, tenaga medis dapat melakukan tugasnya secara lebih efisien.