fbpx

Mau Bisnis Printer 3D? Kenali Jenis-jenis Printer 3D Ini

Mau Bisnis Printer 3D? Kenali Jenis-jenis Printer 3D Ini

Mau Bisnis Printer 3D? Kenali Jenis-jenis Printer 3D Ini

Teknologi print 3D sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 1984 ketika Chuck Hull membuat printer 3D pertama untuk 3D Systems Corp tahun 1984 silam. Namun, perkembangannya baru terlihat sangat pesat setelah memasuki tahun 2010. Kini, teknologi cetak 3D semakin berkembang dan diaplikasikan dalam dunia prototipe, arsitektur, konstruksi, otomotif, militer, medis, seni, hingga penerbangan. Jenis dan tipe printer 3D juga semakin beragam mengikuti kebutuhan dan berkembang lebih modern dari waktu ke waktu.

Baca juga: Ide Bisnis yang Mudah dengan Memanfaatkan Printer 3D

 

Memahami Lebih Jauh Tentang Printer 3D

Percetakan 3D mulanya hanya merujuk pada proses penyimpanan material berupa lapisan-lapisan menggunakan kepala printer. Namun, istilah ini meluas pada berbagai teknik pembuatan aditif yang lebih luas.

Printer 3D memiliki cara kerja hampir sama dengan print laser yaitu membuat bentuk berdasarkan lapisan bahan. Cara kerja printer 3D hampir sama dengan printer inkjet standar, yaitu membentuk lapisan warna untuk menghasilkan objek yang diinginkan. Bedanya, printer inkjet biasa menggunakan tinta, sedangkan printer 3D menggunakan material plastik, logam, atau lilin untuk membentuk objek.

Pada prinsipnya, mesin cetak 3d menerapkan teknologi additive manufacturing yaitu menyusun objek dari lapisan-lapisan bahan cetak. Sementara itu, printer laser bekerja dengan memahat bentuk sehingga menghasilkan sisa-sisa pahatan yang akan dibuang.

Meskipun nilai gunanya sangat tinggi, mesin cetak 3D sulit dimiliki karena harganya terbilang mahal di Indonesia. Tingginya harga printer di pasaran disebabkan oleh mahalnya suku cadang yang digunakan untuk memproduksi printer. Ada sejumlah printer yang harganya lebih murah karena menggunakan suku cadang yang lebih murah. Kualitas cetaknya hampir sama, tetapi masa pakainya lebih singkat daripada printer yang lebih mahal.

 

Berbagai Jenis Mesin Printer 3DIlustrasi gambar mesin printer 3D

Berdasarkan cara kerjanya, terdapat beberapa jenis mesin printer 3D sebagai berikut.

 

1. Printer Direct

Printer direct menggunakan cara kerja serupa dengan printer inkjet biasa. Teknologi yang digunakan hampir sama dengan printer 2D. Yang membedakan, gerakan printer 3d tidak hanya horizontal melainkan juga vertikal dan diagonal saat mengeluarkan cairan material.

 

2. Printer Binder

Printer binder menggunakan prinsip kerja yang sama dengan printer direct. Akan tetapi, printer binder mencetak layer menggunakan 2 bahan yang terpisah yaitu bubuk kering dan lem cair.

Cara pertama, printer mengeluarkan bubuk kering, kemudian proses dilanjutkan dengan mengeluarkan lem cair untuk mengikat bahan bubuk. Proses berulang hingga seluruh lapisan tersusun sempurna.

 

3. Printer Photopolymerization

Printer photopolymerization adalah printer yang bekerja dengan cahaya untuk memproses senyawa kimia plastik. Cara kerja dari printer ini ialah mengeluarkan cairan plastik dari nozzle kemudian dikeraskan menggunakan sinar laser.

 

4. Printer Sintering

Printer sintering menggunakan sinar yang ditembakkan ke dalam partikel padat untuk menghasilkan bentuk objek sesuai dengan keinginan. Proses penyinaran yang disebut dengan Selective Laser Sintering (SLS) ini menggunakan sinar laser untuk melelehkan bubuk plastik agar menyatu dan membentuk lapisan.

Printer sintering cocok untuk memproses material logam. Dalam industri manufaktur, logam diproses dengan cara dicairkan kemudian dipadatkan kembali. Printer jenis ini memiliki tingkat presisi dan akurasi yang lebih baik dibandingkan printer jenis lain.

 

Jenis Printer 3D yang Tersedia di Pasaran Saat IniIlustrasi gambar mesin printer 3D

Membeli printer 3D dapat dilakukan secara langsung atau melalui pemesanan lewat website resmi dan marketplace. Berikut printer 3D yang direkomendasikan beserta harganya.

 

1. Snapmaker 1.0 3-in-1 3D Printer

Snapmaker 1.0 3-in-1 3D Printer dibanderol mulai Rp 8.200.000 di pasaran. Keunggulan printer ini ada pada resolusi layar yang berkisar antara 50 hingga 300 mikron. Printer ini memiliki bidang berukuran 125x125mm untuk mengukir material kayu, plastik, bambu, kulit, dan kain.

Snapmaker sangat mudah dioperasikan meski oleh pemula. Di samping mencetak 3D, alat ini juga dapat digunakan untuk mengukir menggunakan teknologi laser dan metode CNC (Computer Numerical Control) untuk memotong dan membuat ukiran pada sebuah permukaan.

 

2. Printer 3D Toybox

Printer 3D Toybox didesain untuk anak-anak dan dijual dengan harga mulai Rp6,0 juta. Dirancang untuk anak-anak, printer ini diklaim dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan kognitif. Untuk mengakses printer, cukup dengan satu kali klik, pengguna dapat memilih, mendesain, dan membuat mainan yang ingin diciptakan. Meski demikian, penggunaannya oleh anak-anak masih memerlukan pengawasan orang dewasa.

 

3. Printer 3D DaVinci Mini Maker

Untuk menjalankan printer ini diperlukan software XYZ Ware. DaVinci Mini Maker dapat menghasilkan resolusi antara 100 hingga 400 mikron dan kecepatan maksimal 100 mm/s. Printer ini tergolong sederhana sehingga cocok untuk pemula yang sedang belajar menggunakan printer 3D. Harganya di Indonesia ditawarkan mulai Rp2,9 juta.

 

4. Printer 3D Anycubic Kossel

Printer 3D Anycubic Kossel diproduksi dengan standar Eropa dengan desain yang ringkas. Didukung oleh Rod Carbon Fiber, printer 3D ini mampu menghasilkan produk dengan presisi dan akurasi tinggi serta lebih cepat.

Printer 3D ini menggunakan dua sistem pendinginan sehingga masalah panas yang berlebih dapat dikurangi. Kerangkanya dibuat dari bahan alumunium yang tahan lama dan kuat. Harga printer ini cukup terjangkau yakni mulai Rp3,0 juta.

 

5. Printer 3D Creality CR-10S

Printer 3D ini dibuat dari kerangka logam yang kukuh. Harganya dibanderol mulai Rp8,7 juta. Selain itu, printer ini memiliki 5 motor penggerak untuk menghasilkan produk berdimensi maksimal 300 x 300 x400 mm dengan ketelitian printer mencapai 0,05mm. Sementara kecepatan maksimalnya mencapai 60-80 mm/s dan dapat ditingkatkan sampai 200mm/s untuk pengerjaan regular.

 

Setelah memahami cara kerja dan jenis-jenis mesin untuk print 3D yang ada di pasaran, Anda pun dapat memilih printer yang sesuai. Pemilihan printer yang tepat tentunya didasarkan pada produk yang akan dibuat dan budget Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *